SUARA NEGERI | MAKKAH — Kementerian Agama (Kemenag) menghimbau jamaah haji Indonesia untuk mewaspadai potensi suhu ekstrem yang diperkirakan terjadi di Arab Saudi selama musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Puncak ibadah wukuf di Arafah yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025 diperkirakan berlangsung dalam kondisi cuaca panas menyengat.
Dikabarkan saat ini Suhu di Arafah diperkirakan akan sangat panas saat jamaah wukuf di Arafah. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meminta jamaah haji tak keluar tenda kecuali keadaan darurat saat siang di Arafah.
"Kami mendapatkan pesan dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia langsung menyampaikan pada kami pesan, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini," kata Hilman saat meninjau lokasi mabit di Mina, Arab Saudi.
Suhu di Arab Saudi hari ini mencapai 43 derajat celcius dan diprediksi terus berada di atas 40 derajat saat siang beberapa hari ke depan. Wukuf sendiri dimulai sejak matahari tergelincir atau usai dzuhur.
"Karena itu ada beberapa aturan baru yang nanti juga akan disampaikan lebih detail. Tapi di Arafah, yang pertama dijaga jamaah tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus karena memang kita harapkan jamaah bisa terhindar dari heatstroke, serangan panas, itu berbahaya," kata dia.
Hilman mengatakan otoritas Saudi juga akan menyiapkan aturan detail terkait mabit di Mina dan lempar jumrah. Dia menyebut waktu melontar jumrah akan diatur secara detail agar jamaah Indonesia bisa nyaman.
"Dengan situasi tersebut, juga di Mina nanti secara detail akan disampaikan jadwal ketika mereka akan melakukan jumrah. Yang tentu saja ada berbagai modifikasi yang semua dilakukan demi keamanan dan keselamatan jamaah," ujar Hilman.
Wukuf bakal dilaksanakan pada 9 Zulhijah yang diperkirakan jatuh pada 5 Juni. Setelah wukuf, jamaah akan bergerak ke Muzdalifah lalu ke Mina untuk mabit dan lempar jumrah. Jamaah haji rencananya digerakkan dari Arafah setelah magrib.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tenda wukuf di Arafah dan mabit di Mina telah dilengkapi AC dan kasur agar jamaah nyaman. Kulkas yang akan diisi air dingin juga telah disiapkan di lokasi wukuf serta mabit.
Sekadar gambaran, satu maktab saat ini ada yang 3.000 orang. Ada juga yang 4.000 dan 3.500 orang. Maktab terdiri atas benyak tenda.
Menurut Hilman rata-rata kapasitas tenda 350 orang jamaah. Ada juga yang 275 orang jamaah. (*)